Header Ads Widget

8 Duet Bek Tengah Paling Tangguh

Setiap lini di sepakbola memiliki peran yang penting pada setiap lini masing-masing. Dimulai dari belakang, tengah, hingga lini depan. Khususnya di lini bertahan, lini bertahan merupakan salah satu lini utama dalam sepakbola yang paling menentukan. Banyak tim-tim besar dunia yang berhasil karena memiliki pemain bertahan yang tangguh, tidak bisa dilewati lawan, hingga disegani karena kehebatannya. Juga di dunia ini banyak duet bek tangguh yang sanggup memukau para pencinta sepakbola dengan pertahanan kokohnya yang tidak bisa ditembus lawan. Untuk itu kali ini FTS90 akan 8 menyajikan Duet Bek Tengah Paling Tangguh Di Dunia, berikut ulasannya :


1. Rio Ferdinand & Nemanja Vidic (Man United)



Lebih dari satu dekade Rio Ferdinand tetap konsisten menjaga pertahanan Manchester United untuk menegaskan dirinya sebagai salah satu bek tengah terbaik di dunia. Ferdinand tidak sendiri, tapi bersama dengan teman duetnya Nemanja Vidic mereka menjadi kunci kesuksesan Setan Merah . Ferdinand yang diboyong daro Leeds United dengan mahar selangit pada tahun 2002, langsung membuktikan kualitasnya di Old Trafford.

Posisi dan postur tubuhnya yang mendukung membuat pemain lawan kerap sulit mengalahkannya. Sementara Vidic yang jago menghalau khususnya bola-bola atas, menjadikan mereka duet yang sempurna. Selama delapan tahun sepanjang periode 2006 hingga 2014, Vidic dan Ferdinand menegaskan sebagai duo bek terbaik di dunia.


2. Sergio Ramos & Pepe (Real Madrid)



Sergio Ramos dan pepe telah berduet sejak 2007 di klub kaya raya ibu kota spanyol, Real Madrid,.Keduanya pernah membawa Madrid ke era kejayaan lewat beberapa persembahan gelar bergengsi seperti dua gelar La Liga Spanyol, dua Copa del Rey, dua Piala Super Spanyol, Piala Super UEFA, Piala Dunia antar klub dan Liga Champions.

3. Terry & Carvalho (Chelsea)



Duet bek tangguh yang berperan besar membantu Chelsea memenangi gelar liga pertamanya dalam 50 tahun pada 2005 silam. John Terry dan sang rekrutan baru Ricardo Carvalho saat itu sukses menciptakan benteng tangguh di lini pertahanan The Blues. Chelsea hanya kebobolan 15 gol sepanjang musim, dan itu merupakan jumlah gol yang paling sedikit sejak era Liga Inggris. Enam tahun kebersamaan mereka menjadi bukti duet Terry dan Carvalho menjadikan mereka sebagai salah satu duo terbaik di lini bertahan.

4. Cannavaro & Materazzi (Italia Piala Dunia 2006)



Awalnya pelatih Marcelo Lippi menjadikan duet Fabio Cannavaro dan Alessandro Nesta sebagai duet di jantung pertahanan. Namun, cederanya Nesta menjadi berkah bagi Marco Materazzi. Bek bertubuh jangkung itu dipercaya menjadi rekan duet Cannavaro dan berujung trofi Piala Dunia 2006. Selama gelaran Piala Dunia atau dalam tujuh pertandingan, gawang Gli Azzurri kawalan Gianluigi Buffon hanya kemasukan dua bola.

5. Michalis Kapsis & Traianos Dellas (Yunani Euro 2004)





Kokohnya lini pertahanan menjadi kunci kesuksesan Negeri Seribu Dewa menjuarai Euro 2004 setelah menang dramatis atas Portugal. Kombinasi Kapsis dan Dellas membuat gawang Yunani kawalan Antonios Nikopolodis hanya kemasukan dua bola dari enam pertandingan.

6. Tony Adams & Martin Keown (Arsenal)



Adams dan Keown mengantarkan Arsenal menjadi kampiun Premier League musim 1997-1998. Saat itu gawang The Gunners kawalan David Seaman hanya kemasukan 33 kali dari 38 pertandingan. Pencapaian lebih memukau diraih semusim kemudian. Meski Arsenal gagal menjadi juara, namun gawang Meriam London hanya kemasukan 17 kali dari 38 pertandingan dan itu salah satunya berkat kombinasi apik Adams dan Keown.

7. Manolo Sanchiz & Fernando Hierro (Real Madrid)





Sanchiz dan Hierro telah berduet selama 12 tahun dari periode 1989 sampai 2001. Hierro memulai karirnya di lini tengah sebelum secara bertahap menjadi seorang pemain bertahan, dimana ia mulai tampil reguler saat era Jorge Valdano di musim 1994-1995. Madrid saat itu dikenal memiliki pertahanan yang sulit ditembus saat digawangi duet Hierro dan Sanchis. Tujuh tahun bersama, duo bertahan Madrid itu sukses mempersembahkan beberapa trofi bergengsi seperti trofi Liga Champions. Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol.

8. Franco Baresi & Paolo Maldini (AC Milan)


Kombinasi antara Baresi dan Maldini tak hanya berlangsung di level Timnas Italia, melainkan juga berlanjut di level klub. Berkat perpaduan dua bek tengah penuh berpengalaman itu, gawang Rossoneri hanya kemasukan 15 kali dari 34 laga Serie A, sekaligus menjadi kampiun kompetisi teratas Serie A pada musim tersebut.

Sekian Dan Kunjungi terus FTS90

Post a Comment

0 Comments