Header Ads Widget

Kisah Cristiano Ronaldo : Dari Bernabeu Menuju Turin

Kisah Cristiano Ronaldo : Dari Bernabeu Menuju Turin

Berita transfer Cristiano Ronaldo dari Real Madrid ke Juventus sempat diragukan keabsahannya. Sangat diragukan. Beberapa orang madridista bahkan ada yang berpikir bahwa berita ini hanyalah akal-akalan agen Ronaldo agar gaji Ronaldo mendapat kenaikan. Namun, ternyata semuanya salah terka. Kali ini, ini nyata. Kali ini, Ronaldo benar-benar pergi. Sang kapten Portugal menghilang setelah sembilan musim, 450 gol, empat gelar Liga Champions dan empat penghargaan Ballon d'Or.

Kepindahan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid ke Juventus bukan hanya transfer terbesar kedua dalam sejarah - kesepakatan itu, setelah Anda memperhitungkan upah, biaya transfer dan komisi, yang membuat nilainya tak kurang dari $ 350 juta, hanya dilampaui oleh Neymar - adalah pertaruhan besar untuk semua orang yang terlibat.

Real Madrid kehilangan jimat mereka, alfa dan omega mereka, yang hampir selalu mencetak gol di setiap pertandingan musim lalu. Juventus di lain sisi, terlihat seperti sedang mengerahkan segala sumber daya mereka dalam upaya untuk membuat lompatan besar ke depan, meninggalkan trademark organik yang telah membimbing mereka menjadi yang terbaik di tanah Italia tujuh musim berturut-turut, guna mencapai tujuan yang lebih besar.

Kepindahan Ronaldo dilihat dari satu sisi, dianggap sebagai sebuah penurunan, downgrade. Dia meninggalkan klub terbesar di dunia, liga di mana dia nyaman dan begitu dominan, untuk pergi ke Serie A, liga yang pada saat ini dianggap memiliki satu level di bawah La Liga. Dan sebelum orang-orang memanggilnya serakah dan melambai-lambaikan tagihan Euro di wajahnya, ingatlah bahwa berdasarkan angka yang dirilis, dia tidak akan mendapatkan yang lebih besar daripada yang akan ia dapatkan jika dia menandatangani perpanjangan kontrak yang ditawarkan Madrid bulan lalu.

Pada usia 33 tahun, Ronaldo berada di usia dimana sebagian besar pesepakbola profesional memaksakan satu atau dua musim lagi berkompetisi pada level tertinggi, atau, jika mereka tidak bisa melakukannya lagi, kebanyakan dari mereka akan mengikuti gaya hidup para pendahulunya, yakni pergi ke liga-liga kelas 2 dengan bayaran super mahal. Namun, itu jelas bukan di sini. Apa pun yang Anda pikirkan tentang Serie A dan Juventus, karir Ronaldo bahkan terlihat masih jauh dari kata semi-pensiun.

Apa yang mendorong Ronaldo untuk mengambil keputusan signifikan ini? Sebagian besar fans Ronaldo mengatakan bahwa kepindahan ke Italia pastilah dikarenakan sang mega bintang "tidak merasa dicintai" lagi di Bernabeu, terutama dalam dua musim terakhir, yang dipenuhi dengan sinisme dan ejekan.

Apa pun alasan Ronaldo untuk pergi dari Madrid - benar atau salah - adalah asli berasal dari hatinya. Para suporter sepertinya bukanlah alasan utamanya untuk pergi, melainkan secara khusus berhubungan dengan presiden klub, Florentino Perez. Kepercayaan diantara keduanya tidak ada lagi di sana. Fakta bahwa klub tidak berbuat banyak untuk mengajukan banding atas larangan lima pertandingan awal tahun ini menjadi salah satu pemicunya. Alasan lainnya, yang didapat dari sumber terpercaya, adalah penyusunan kembali skuad utama Real Madrid pasca era Zinedine Zidane yang konon tidak melibatkan Ronaldo.

Sejujurnya, Ronaldo mungkin benar - dan begitu juga dengan Perez. Ketika Anda bisa mendapatkan $ 100 juta dan sekaligus menghilangkan $ 55 juta dari tagihan gaji Anda untuk pemain berusia 33 tahun, Anda pasti akan melakukannya juga. Dalam situasi seperti ini, Anda tidak dapat berpikir tentang apa yang telah diberikan seseorang kepada klub Anda, tetapi Anda harus menghitung apa yang akan ia berikan kepada Anda di tahun-tahun mendatang.

Dan itulah inti masalah di sini dan bagian dari alasan mengapa Real Madrid terbuka untuk penjualan sang mega bintangnya, sang alfa dan omeganya. Jika tawaran yang tepat masuk, mereka berpikir, Ronaldo bisa dijual tepat sebelum penurunan performanya (karena usia) yang tak terelakkan. Ronaldo senang dengan kesepakatan baru, tentu saja, tetapi di saat bersamaan juga pasti kecewa mendapati bahwa klub tidak memiliki keyakinan pada kemampuannya untuk terus tampil bagus.

Sekarang, untuk membuktikan para hater yang salah, Ronaldo bersedia hijrah ke negara lain. Dan, seperti yang kami katakan, dari perspektif Moneyball, ini adalah hal yang tidak perlu dipikirkan oleh Madrid. Ini bukan hanya tentang neraca, melainkan fakta bahwa tanpa Ronaldo Anda memiliki fleksibilitas yang jauh lebih besar dalam membangun kembali skuad.

Tentu saja, ini adalah Madrid dan ini adalah Florentino. Mengingat sejarah dan kemampuannya mendatangkan bintang-bintang terbesar, Anda tidak bisa tidak merasa bahwa ini adalah langkah pertama yang menyakitkan menuju The New Galacticos - Kylian Mbappe, Neymar atau Eden Hazard - sebutkan saja, hanyalah nama-nama besar lain yang memiliki kemungkinan untuk bergabung dengan keluarga besar Madrid. Ini tidak akan mudah dan itu sangat ambisius, tetapi jika Madrid membatasi diri pada hal-hal yang mudah, mereka tidak akan menjadi Real Madrid. Mereka hanya akan menjadi sama dengan klub lain.

Juventus sendiri sejatinya tidak membutuhkan sosok Ronaldo untuk memenangkan Serie A. Tujuh gelar lokal beruntun adalah buktinya. Liga Champions mungkin adalah masalah lain. Juventus telah mencapai final dalam dua dari empat musim terakhir. Ronaldo mungkin adalah orang yang tepat untuk membawa mereka ke tangga juara Eropa, tetapi rasanya itu tidak benar-benar menjadi tujuan Juve di sini. Tujuan utamanya adalah untuk mengambil keuntungan maksimal dalam hal pendapatan komersial, termasuk tentu saja dalam hal sponsorship dan nilai merek.

Ronaldo, yang status globalnya hampir-hampir tidak tertandingi saat ini, adalah kunci untuk itu. Dalam skala lebih besar, untuk Serie A, tidak diragukan lagi, kedatangan Ronaldo adalah anugerah. Mungkin Anda perlu mundur 10 tahun untuk menemukan kapan terakhir kalinya liga ini menambahkan salah satu pemain terbaik dunia di negara mereka. Pertanyaannya sekarang adalah, berapa lama this Ronaldo thing itu bisa bertahan.

Ronaldo, tentu saja, menganggap dia bisa bermain untuk waktu yang lama dan, berdasarkan bukti sejauh ini, Anda tidak bisa berdebat dengannya.

Anda mungkin sudah mendengar pembicaraan tentang bagaimana Ronaldo menonton Juventus di TV memenangkan Liga Champions sebagai anak kecil di Madeira dan bagaimana dia hampir bergabung dengan mereka sebagai remaja dari Sporting Lisbon. Di satu waktu, sulit membayangkan banyak orang lain akan mengambil tantangan baru sebesar ini setelah musim yang begitu cemerlang yang dia miliki. But he did it. Saat bahkan seorang Lionel Messi tak pernah beranjak dari zona nyamannya di Barcelona, Ronaldo sekali lagi melakukan langkah besar yang mengejutkan dunia. Long live, King Ronaldo! 

sumber : ESPN

Post a Comment

0 Comments